Temukan kami :    
Pilih Bahasa :   
ARTIKEL RUMAH BAHASA

Shahzad Ali, Mahasiswa Asal Pakistan yang Belajar Bahasa Indonesia di Rumah Bahasa



Ali foto bersama tutor serta mahasiswa magang Rumah Bahasa

Sabtu (9/3), Rumah Bahasa kembali menggelar kelas BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) setelah empat tahun vakum, dengan peserta tunggal yakni Shahzad Ali (30). Pria asal Lahore, Pakistan itu merupakan mahasiswa pascasarjana S3 Psikologi di Universitas Airlangga Surabaya dan tengah duduk di semester enam. Ia mengaku bahwa saat ini tengah berusaha merampungkan disertasinya.

Tinggal selama lima tahun di Indonesia, membuat pria yang akrab dipanggil Ali tersebut fasih berbahasa Indonesia. Hal ini terbukti dengan kecakapannya saat kami wawancarai. Ia bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan hampir tanpa aksen asing ketika menjawab pertanyaan.

Ali bercerita bahwa hal yang membuatnya mengikuti kelas BIPA meskipun sudah lama tinggal di Indonesia adalah kritik dari dosen pembimbingnya. "Bahasa Indonesia kamu masih kaku," ujar Ali menirukan ucapan dosennya. Oleh sebab itu, Ali yang mulanya hanya belajar bahasa Indonesia untuk formalitas saja merambat hingga slang word atau bahasa gaul di Indonesia. 

“Saya terpaksa sebenarnya, tapi dosen saya bilang ‘Ali kamu tinggal di Indonesia harus bisa bahasa Indonesia’. Awalnya bahasa Indonesia itu sulit sekali, tapi sekarang saya merasa bangga bisa bahasa Indonesia karena bisa membantu teman-teman yang belum bisa bahasa Indonesia.”, tambah Ali.

Ali selalu berusaha untuk bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Jejak belajarnya dari tahun 2018 dengan mengikuti kelas BIPA selama empat bulan. Ali juga rutin mengikuti pembelajaran di salah satu komunitas belajar bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing bernama The Spirit of Bahasa

Menurut Ali kelas bahasa Indonesia di Rumah Bahasa menyenangkan karena bisa bertemu dengan teman-teman baru. Ia mengaku bahwa kelas BIPA membantunya menambah kosakata baru dalam belajar Bahasa Indonesia seperti gotong royong, gawai, dan sebatang kara. Semoga nantinya kelas BIPA ini dapat membantu mahasiswa asing lainnya untuk belajar bahasa Indonesia di lingkungan yang menyenangkan.





Baca Juga :

Siap Hadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) & AFTA (ASEAN Free Trade Area)

Berdasarkan tantangan MEA tersebut serta melihat kondisi masyarakat yang ada, maka Ibu walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini membuka adanya program Rumah Bahasa sebagai salah satu wujud perhatian pemerintah kota Surabaya dalam menyiapkan warga kota Surabaya untuk menghadapi MEA 2015 serta AFTA yang diharapkan dapat menjadi ruang publik yang bertujuan meningkatkan kompetisi masyarakat kota Surabaya di berbagai bahasa